Aturan Goldilocks; Bagaimana Tetap Termotivasi dalam Hidup dan Pekerjaan

Mempertahankan motivasi dan meraih Hasrat memuncak adalah mengerjakan tuga dengan “tingkat kesulitan yang masih terkendali”. Otak manusia menyukai tantangan, tapi hanya jika berada dalam zona kesulitan yang optimal. Kita mempunyai peluang yang baik untuk menang, tapi jika sungguh berusaha. Ini merupakan sebuah tantangan, tetapi masih dengan tingkat kesulitan yang masih terkendali, dan merupakan contoh dari aturan goldilocks.

Aturan goldilocks menyatakan bahwa manusia mengalami motivasi puncak ketika sedang mengerjakan tugas-tugas yang tepat berada di tepi terluar kemampuannya saat ini. Tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudan, tapi pas. Ketika memulai kebiasaan baru, penting untuk mempertahankan perilaku semudah mungkin sehingga dapat bertahan meski keadaan sedang tidak ideal. Begitu kebiasaan mapan, penting untuk terus maju meski sedikit. Dan bila sampai ke zona goldilocks, kita akan meraih kondisi flow.

Kondisi flow adalah pengalaman berada “dalam zona itu” dan terhanyut sepenuhnya dalam suatu aktivitas. Dalam kehidupan nyata aturan goldilocks tetap berlaku; mengerjakan tantangan dengan tingkat kesulitan yang masih terkendali, agaknya sangatlah penting untuk mempertahankan motivasi. Perbaikan memerlukan keseimbangan yang sangat halus, perilaku perlu tetap terasa baru agar tetap menarik dan memuaskan. Tanpa keberagaman, kita aka n bosan, dan kebosanan adalah musuh paling besar dalam melakukan penyempurnaan diri.

Kita dapat bekerja keras ketika merasa termotivasi, kemampuan untuk terus berusaha meskipun hal itu tidak menggairahkan adalah hal yang menjadikan orang berbeda. Orang yang professional akan bertahan dan taat pada jadwal yang telah ditentukan, salah satu cara untuk menjadi hebat adalah terus bersemangat ketika mengerjakan hal yang sama berulang-ulang. Kita harus jatuh cinta pada kebosanan, agar bisa tetap fokus dalam memperjuangkan sasaran yang ingin dicapai.